Skip to main content

INTEGRASI MATA UANG EROPA


Integrasi Mata Uang Eropa[1]
Oleh: Arowadi Lubis

A.    Pendahuluan
          Benua eropa sebagai benua terkaya di dunia, terdiri dari 47 negara merdeka. Jumlah yang demikian besar, mengingat bahwa benua eropa merupakan benua nomor dua terkecil setelah benua Australia. Secara the yure, eropa membentang dari Negara Eslandia di sebelah utara dan Portugal di sebelah selatan sebagai Negara paling barat sampai Rusia sebagai Negara paling timur  benua eropa sebelah utara sekaligus Negara terbesar di eropa, dan Azerbaijan di sebelah selatan eropa timur. Namun secara geografis, benuar eropa sebenarnya membentang mulai dari Portugal di barat, sampai rusia di timur. Negara-negara eropa biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yakni eropa barat dan eropa timur. Secara ekonomi, Negara-negara eropa barat cenderung lebih kaya dibandingkan Negara eropa timur, dimana Negara terkaya dunia juga berada di eropa barat yakni Luxembourg. Benuar Biru, merupakan julukan benua eropa.
            
          Disamping eropa merupakan benua terkaya di dunia, dan Negara terkaya dunia juga berada di benua eropa, satu-satunya benua yang telah mencoba menyatukan mata uang Negara-negaranya adalah benua eropa. Secara resmi, mata uang Euro ditetapkan sebagai mata uang Negara-negara eropa yang dapat diterima di semua Negara eropa kecuali inggris dan Denmark (Walaupun tidak ikut menyatukan mata uangnya, Denmark telah menetapkan system kurs antara mata uangnya dengan Euro). Tulisan ini akan membahas deskripsi umum penyatuan mata uang eropa yang bias kita kenal dengan Economic and Monetary Union (EMU). Tulisan ini tidak akan membahas secara mendalam dengan menggunakan teori-teori yang sistematis dan metodologi yang baku. Tetapi hanya sebatas gambaran deskriptif terkait dengan latar belakang penyatuan mata uang eropa, mata uang yang digunakan secara bersama yakni Euro, Posisi Euro diantar mata uang Negara-negara lain, 

B.     Latar Belakang EMU
           Kebijakan dan kesepakatan penyatuan mata uang Negara-negara eropa ini telah melalui perencanaan panjang, sebelum akhirnya dapat direalisasikan. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) sebagai organisasi kerjasama ekonomi Negara-negara eropa merupakan pioneer utama penyatuan mata uang Negara-negara eropa menjadi Euro.  Berbagai pertemuan dilakukan, dan tidak ketinggalan, riset juga dilakukan untuk memproyeksi dampak dari penyatuan mata uang Negara-negara eropa terhadap perekonomian Negara-negara eropa.
        Proses integrasi ekonomi dan moneter di Uni Eropa sejajar dengan sejarah Uni Eropa sendiri. Ketika Uni Eropa didirikan pada tahun 1957, Negara-negara Anggota berkonsentrasi membangun 'pasar umum'. Namun, seiring waktu menjadi jelas bahwa kerjasama ekonomi dan moneter dibutuhkan untuk pasar internal agar dapat berkembang lebih lanjut. Tapi tujuan mencapai (European Monetery Union) EMU termasuk mata uang tunggal tidak terlaksana sampai Maastricht Treaty (Traktat Uni Eropa) pada tahun 1992 menetapkan aturan-aturan dasar untuk EMU. Di sini dirumuskan Negara-negara mana saja yang terlibat, Negara mana yang akan menjadi penanggung jawab, dan apakah Negara-negara eropa harus melakukan pertemuan untuk membahas penerapan Euro. Kondisi ini dikenal sebagai 'kriteria konvergensi' (atau 'Maastricht kriteria') dan Isinya juga termasuk inflasi yang rendah dan stabil, stabilitas nilai tukar dan keuangan publik yang sehat.
Perjalanan menuju integrasi ekonomi dan moneter eropa dan Euro area seperti saat ini, dapat dibagi menjadi empat tahap:
1.      Fase 1: dari Treaty of Rome sampai Werner Report (Tahun 1957-1970)
Stabilitas mata uang ternyata tidak dapat dicapai setelah perang dunia kedua.    Kekacauan di pasar mata uang International antara tahun 1968 sampai tahun 1969 mengancam kestabilan harga-harga umum, terutama harga komoditas hasil pertanian yang menjadi menjadi pilar utama kebutuhan masyarakat eropa saat itu. Dalam menghadapi latar belakang yang meresahkan ini, para pemimpin eropa membentuk suatu kelompok tingkat tinggi  yang dipimpin oleh Pierre Werner, perdana menteri Luxembourg pada saat itu, untuk membahas tentang bagaimana EMU dapat tercapai pada tahun 1980.
2.      Fase 2: dari Werner Report sampai European Monetary System (Tahun 1970-1979).
Kelompok Werner menetapkan sebuah proses tiga tahap untuk mencapai EMU dalam waktu sepuluh tahun, termasuk kemungkinan mata uang tunggal. Negara-negara Anggota setuju pada prinsipnya dan pada tahun 1971 dimulai tahap pertama – penyempitan fluktuasi mata uang. Namun, gelombang baru ketidakstabilan mata uang di pasar internasional menggencet setiap mata uang Negara-negara anggota. Upaya selanjutnya untuk mencapai nilai tukar yang stabil dilanda krisis minyak dan guncangan lain sampai, pada tahun 1979, Sistem Moneter Eropa (EMS) diluncurkan.
3.      Fase 3: dari permulaan European Monetary System sampai Maastricht (Tahun 1979-1991).
EMS dibangun di atas nilai tukar yang ditetapkan dengan mengacu pada ECU (European Currency Unit) yang baru saja dibuat yakni rata-rata tertimbang mata uang EMS. Sebuah mekanisme nilai tukar digunakan untuk menjaga mata uang yang berpartisipasi agar senantiasa berada pada fluktuitas dengan jangkauan (band) yang sempit. EMS menjadi sarana koordinasi baru dimana belum pernah terjadi sebelumnya, dari kebijakan moneter antar Negara-negara anggota, dan beroperasi dengan sukses selama lebih dari satu decade.
       Keberhasilan ini mendorong diskusi lebih lanjut antar Negara anggota, untuk mencapai penyatuan ekonomi dan moneter. Atas permintaan pada pemimpin eropa, presiden komisi eropa, Jacques Delors, dan Gubernur dari bank sentral Negara-negara Eropa menghasilkan Delors Reports tentang bagaimana EMU bias dicapai.
4.      Fase 4: dari Maastricht sampai Euro dan Euro Area (Tahun 1991-2002).
The Delors Reprts mengusulkan masa persiapan tiga tahap untuk penyatuan ekonomi dan moneter kawasan Euro, yang mencakup periode 1990-1999, persiapan yang dimaksud terdiri dari:
a.       Tahap Satu: Menyelesaikan pasar internal (1990-1994) yakni melalui pengenalan pergerakan bebas modal.
b.      Mempersiapkan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB), dan mencapai konvergensi Ekonomi (1994-1999).
c.       Memperbaiki nilai tukar dan meluncurkan Euro (1999 dan seterusnya).
          Pemimpin eropa menerima rekomendasi dari Delors Reports, yakni perjanjian baru pada Uni Eropa  yang berisi ketentuan yang diperlukan untuk melaksanakan EMU yang selanjutnya disepakati di Dewan Eropa di Maastricht Belanda pada bulan desember 1991. Dewan ini juga akhirnya menyepakati Maastricht Convergen Criteria yang menyatakan bahwa setiap anggota harus bertemu untuk berpartisipasi dalam kawasan Euro.
           Akhirnya, setelah satu decade persipan, akhirnya Euro diluncukan pada tanggal 1 Januari 1999. Pada saat yang sama pula, kebijakan dan operasi moneter eropa dilimpahkan kepada Bank Sentral Eropa (European Central Bank) yang didirikan beberapa bulan sebelum Euro diluncurkan yakni pada tanggal 1 Juni 1998 bersamaan dengan persiapan untuk tahap ketiga dari EMU. Setelah tiga tahun bekerja dengan Euro sebagai uang buku (Non-Tunai) bersama mata uang nasional, Koin dan Uang Kertas Euro yang diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2002 merupakan penggantian uang tunai terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.

C.    Deskripsi Euro
      Euro adalah mata uang tunggal bersama oleh (tahun 2011) 17 negara anggota Uni Eropa, yang bersama-sama membentuk kawasan Euro. Pengenalan Euro pada tahun 1999 merupakan langkah besar dalam integrasi Eropa. Hal ini juga menjadi salah satu keberhasilan utama: sekitar 330 juta warga Uni Eropa kini menggunakannya sebagai mata uang mereka dan menikmati manfaatnya, dan masih akan terus menyebar lebih luas lagi ketika Negara-negara eropa yang lain mengadopsi Euro.
       Ketika Euro diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1999, menjadi mata uang resmi baru dari 11 negara anggota, menggantikan mata uang nasional lama - seperti Deutschmark dan franc Perancis - dalam dua tahap. Pertama Euro diperkenalkan sebagai mata uang akuntansi untuk pembayaran non-tunai dan tujuan akuntansi, sedangkan mata uang lama terus digunakan untuk pembayaran tunai. Sejak 1 Januari 2002 Euro telah beredar dalam bentuk fisik, seperti uang kertas dan koin. Euro bukanlah mata uang semua negara anggota Uni Eropa. Dua negara (Denmark dan Inggris) memiliki 'opt-out' klausul dalam Perjanjian sehingga membebaskan mereka dari partisipasi, sedangkan sisanya (beberapa dari anggota Uni Eropa yang baru-baru ini menyetujui untuk bergabung ditambah dengan Swedia) ternyata belum memenuhi persyaratan untuk mengadopsi mata uang tunggal (Euro).
        Sebelah negara yang langsung menggunakan Euro pada saat Euro pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 adalah Belgia, Jerman, Irlandia, Spanyol, Prancis, Itali, Luxembourg, Belanda, Austria, Portugal, dan Finlandia. Selanjutnya, Yunani memilih untuk bergabung pada tahun 2001, disusul oleh Slovenia pada tahun 2007. Pada tahun 2008 Cyprus dan Malta telah memenuhi syarat untuk menggunakan Euro, Slovakia pada tahun 2009, dan terakhir Estonia pada tahun 2011.
      Semua Negara anggota Uni Eropa merupakan bagian dari persatuan ekonomi dan moneter eropa (Economic and Monetary Union /EMU), yang dapat digambarkan sebagai integrasi ekonomi unggulan berdasarkan penyatuan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi yang baik antar kebijakan perekonomian dan kebijakan fiscal intra atau antar Negara anggota Uni Eropa sehingga dapat dilahirkan kebijakan tunggal dalam mata uang tunggal, yakni Euro.
        Kebijakan tunggal terkait dengan mata uang Euro menjadi tanggul jawab European Central Bank (ECB), dimana ECB memang dibentuk untuk tujuan itu bersama dengan bank sentral negara-negara yang telah mengadopsi Euro. Kebijakan fiscal tetap berada di tangan masing-masing Negara anggota EMU, walaupun mereka telah sepakat untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan pada keuangan public, dimana aturan itu dikenal dengan pakta stabilitas dan pertumbuhan. Negara-negara Anggota juga mempertahankan tanggung jawab keseluruhan untuk kebijakan struktural mereka (yaitu pasar tenaga kerja, pensiun dan pasar modal), tapi setuju untuk mengkoordinasikan mereka untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama.
        Kalau pengambil kebijakan terkait dengan Euro, dengan kata lain terkait dengan EMU adalah ECB, maka siapa saja yang dapat menggunakan mata uang Euro? Euro adalah mata uang dari 330 juta orang yang tinggal di 17 negara kawasan Euro. Hal ini juga digunakan, baik secara formal sebagai legal tender atau untuk tujuan praktis, oleh negara-negara lain seperti tetangga dekat dan mantan koloni. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa Euro telah dengan cepat menjadi mata uang internasional yang paling penting kedua setelah dolar.
         Lahirnya Euro, ternyata memang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat eropa. Selain membuat perjalanan jadi lebih mudah dalam Uni Eropa, mata uang tunggal juga memiliki makna ekonomi dan politik, yakni kerangka dimana pengelolaan Euro mendasari stabilitas, kontribusi terhadap inflasi yang rendah, dan mendorong keuangan public yang sehat. Sebuah mata uang tunggal juga merupakan pelengkap logis untuk pasar tunggal dan memberikan kontribusi untuk membuatnya lebih efisien. Menggunakan mata uang meningkatkan transparansi harga umum, menghilangkan biaya pertukaran mata uang, memfasilitasi perdagangan internasional dan memberikan Uni Eropa suara yang lebih kuat di dunia. Ukuran dan kekuatan kawasan Euro juga lebih baik melindunginya dari guncangan ekonomi eksternal, seperti kenaikan harga minyak tak terduga atau turbulensi dalam pasar mata uang. Last but not least, Euro memberikan warga Uni Eropa simbol nyata dari identitas mereka di Eropa.
         Sementara, Terhadap latar belakang krisis utang saat ini langkah-langkah penting untuk memperbaiki tata kelola ekonomi di Uni Eropa dan kawasan Euro pada khususnya telah diambil. Negara Anggota Uni Eropa telah memperkuat Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan, memperkenalkan mekanisme baru untuk mencegah atau memperbaiki ketidakseimbangan makroekonomi dan semakin mengkoordinasikan kebijakan struktural. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat "E" - kaki ekonomi - dari Emu dan untuk memastikan keberhasilan Euro dalam jangka panjang.

D.    Kinerja dan Prestasi Euro
          Layaknya Pelayan, sebagai mata uang kawasan Euro, Euro memiliki kehadiran international yang kuat. Mata uang adalah sarana dimana kekayaan disimpan, dilindungi dan dipertukarkan antara negara-negara, organisasi dan individu. Sebuah mata uang global, seperti Euro, apakah ini dalam skala global. Sejak diperkenalkan pada tahun 1999, telah tegas menempatkan dirinya sebagai mata uang internasional utama, kedua setelah dolar AS. Dalam kawasan Euro, Euro adalah mata uang yang digunakan oleh pemerintah, perusahaan, dan individu untuk memenuhi kebutuhan transaksi mereka. Hal ini juga digunakan untuk menyimpan dan menciptakan kekayaan bagi masa depan sebagai tabungan dan investasi. Namun, ukuran, stabilitas dan kekuatan ekonomi kawasan Euro - yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat - membuat Euro semakin menarik di luar perbatasan, juga. Sektor publik dan swasta di negara-negara ketiga memperoleh dan menggunakan Euro untuk berbagai tujuan, termasuk untuk perdagangan atau sebagai cadangan mata uang. Untuk alasan ini, hari ini, Euro adalah mata uang internasional yang paling penting kedua di belakang dolar AS.
     Meluasnya penggunaan Euro dalam sistem keuangan dan moneter internasional menunjukkan kehadirannya secara global. Euro semakin digunakan untuk utang pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2006, pangsa Euro di pasar utang internasional adalah sekitar sepertiga, sementara dolar AS menyumbang 44%. Bank global membuat pinjaman yang signifikan dalam mata uang Euro di seluruh dunia. Euro adalah mata uang kedua yang paling aktif diperdagangkan di pasar valuta asing, yakni sekitar 40% dari transaksi harian. Euro secara luas digunakan untuk faktur dan alat pembayaran dalam perdagangan internasional, tidak hanya antara daerah Euro dan negara-negara ketiga, tetapi juga, pada tingkat lebih rendah, antara negara-negara ketiga.
         Euro digunakan secara luas, di samping dolar AS, sebagai mata uang cadangan penting untuk keadaan darurat moneter. Pada akhir tahun 2006, lebih dari seperempat dari kepemilikan valuta asing global ditahan di Euro, dibandingkan dengan 18% pada tahun 1999. Negara-negara berkembang di antara mereka yang telah meningkatkan cadangan mereka dalam Euro paling, dari 18% pada tahun 1999 menjadi sekitar 30% pada tahun 2006. Beberapa negara mengelola mata uang mereka dengan menghubungkan mereka ke Euro, yang bertindak sebagai jangkar atau mata uang referensi.
         Status Euro sebagai mata uang global, dikombinasikan dengan ukuran dan berat ekonomi kawasan Euro, memimpin organisasi ekonomi internasional, seperti IMF dan G8, semakin untuk melihat perekonomian daerah Euro sebagai satu kesatuan. Hal ini memberikan Uni Eropa suara yang lebih kuat di dunia.
        Untuk mendapatkan manfaat dari posisi kuat ini, dan memberikan kontribusi secara efektif terhadap stabilitas keuangan internasional, kawasan Euro sedang berbicara dengan satu suara forum ekonomi yang penting. Hal ini dilakukan melalui koordinasi yang erat antara Amerika  dan anggota kawasan Euro, serta Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa dalam beberapa pertemuan internasional.
         Bagi sejumlah negara-negara ketiga dan wilayah yang lebih erat dengan Euro. Sistem moneter yang stabil pada Euro membuatnya menarik mata 'jangkar' bagi mereka, terutama bagi mereka yang memiliki pengaturan kelembagaan khusus dengan Uni Eropa, seperti perjanjian perdagangan preferensial. Dengan menghubungkan mata uang mereka terhadap Euro mereka membawa lebih banyak kepastian dan stabilitas perekonomian nasional mereka.
         Euro juga banyak digunakan di negara-negara ketiga dan daerah tetangga wilayah Euro, misalnya di Eropa Selatan-Timur, sedangkan beberapa negara lain - Monaco, San Marino dan Kota Vatikan - menggunakan Euro sebagai mata uang resmi mereka berdasarkan perjanjian monter tertentu dengan Uni Eropa, dan dapat mengeluarkan koin Euro mereka sendiri dalam batas-batas kuantitatif tertentu.



E.     Kesimpulan
         Penyatuan mata uang Eropa merupakan langkah maju yang sangat tepat bagi uni eropa setelah eropa sebelumnya memiliki kesepakatan akan penyatuan perekonomian eropa. Langkah maju ini, ditandai dengan beberapa manfaat yang dapat diperoleh eropa dengan mengintegrasikan mata uangnya:
1.   Perekonomian Kawasan Euro menjadi semakin efisien. Karena tidak diperlukan lagi pertukaran mata uang ketika ada transaksi antara Negara kawasan Euro.
2.      Euro tiba-tiba menjelma menjadi mata uang kuat dunia, yang dapat menyaingi Dolar Amerika Serikat.
         Walaupun demikian, Negara-negara kawasan Euro tetap harus berhati-hati, karena jika terjadi masalah pada mata uang Euro, maka seluruh kawasan Euro akan terkena dampaknya. Kesalahan pada satu Negara saja, maka dampaknya harus ditanggung secara bersama-sama.

DAFTAR PUSTAKA


[1] Sebagian besar isi tulisan ini dikutip dari website Komisi Eropa: http://ec.europa.eu/economy_finance/euro/index_en.htmDownload

Comments

  1. Bagaimana penyatuan mata uang Region Benua Asia dan Afrika yang sudah dicetuskan oleh Presiden Soekarno tahun 1955 di Kota Bandung sampai sekarang, kenapa para kepala negara Asia dan Afrika belum bisa menyatukan mata uang masing-masing negaranya sampai saat ini ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK

PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK Oleh: Arowadi Lubis Setiap tingkat manajemen dalam melaksanakan tugas sehari-hari akan dihadapkan pada tiga fungsi pokok yaitu: A.     Fungsi perencanaan B.      Fungsi pelaksanaan C.      Fungsi pengawasan Masing-masing fungsi ini melekat erat pada diri setiap manajer, dan di samping itu masing-masing fungsi tersebut juga mempunyai korelasi yang sangat erat satu sama lainnya. Untuk melaksanakan fungsi

RANGKUMAN BUKU MANAJEMEN PERBANKAN

BAGIAN I LINGKUNGAN MAKRO A.     Reformasi perbankan indonesia : dari represi hingga deregulasi 1.       Dari represi menuju liberalisasi fiansial 2.       Deregulasi finansial indonesia 3.       Dampak deregulasi terhadap sektor keuangan 4.       finance led-growth atau growthled finance B.      Perbankan Indonesia di masa krisis 1.       struktur perbankan indonesia 2.       masalah yang dihadapioleh perbankan indonesia 3.       krisis: dari krismon hingga kristal 4.       negara-negara asia timur dalam krisis 5.       penyebab krisis : beberapa catatan sudi 6.       tujuh negara asia dan enam dimensi krisis 7.       perbuatan politik dan reformasi ekonomi 8.       pemulihan yang menyakitkan 9.       proses pemulihan 10.   rekapitulasi perbankan dan masalahnya

ANGGARAN BANK

ANGGARAN BANK Oleh: Arowadi Lubis PENDAHULUAN Suatu anggaran yang baik adalah yang sulit dicapai tetapi masih dapat dicapai, mudah dikatakan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Inilah suatu tantangan bagi para ahli manajemen dalam menyususn dasar-dasar teori yang dapat memberikan panduan kepada para praktisi di dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Hal ini kiranya dapat dipahami sebab bisnis dari perbankan tersebit jelas mempunyai berbagai kekhususan yang dapat diuraikan sebagai berikut: ·