PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT
MANAJEMEN BANK
Oleh: Arowadi Lubis
Setiap
tingkat manajemen dalam melaksanakan tugas sehari-hari akan dihadapkan pada
tiga fungsi pokok yaitu:
A. Fungsi
perencanaan
B. Fungsi
pelaksanaan
C. Fungsi
pengawasan
Masing-masing
fungsi ini melekat erat pada diri setiap manajer, dan di samping itu
masing-masing fungsi tersebut juga mempunyai korelasi yang sangat erat satu
sama lainnya. Untuk melaksanakan fungsi
manajemen tersebut terutama fungsi perencanaan dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat ditempuh, salah satunya adalah anggaran.
manajemen tersebut terutama fungsi perencanaan dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat ditempuh, salah satunya adalah anggaran.
Secara
garis besar, management activity dan budgeting activity mempunyai kesamaan
dan keselarasan, seperti diuraikan sebagagaimana dalam table berikut:
MANAGEMENT
ACTIVITY
|
BUDGETING
ACTIVITY
|
Planning
|
Penetapan
sasaran dan tujuan perusahaan pengumpulan data intern dan ekstern yang
diperlukan untuk Planning,
mengadakan evaluasi dari berbagai alternative dalam proses pemilihan plan of action, pengembangan dan
pemberian persetujuan terhadap final
plan.
|
Organizing
dan Staffing
|
Penetapan
tugas dan tanggung jawab pencapaian atau pelaksanaan rencana kerja baik
perorangan maupun untuk tiap kesatuan kerja yang ada pada perusahaan
tersebut.
|
Communicating
dan
Coordinating
|
Membina
terciptanya saling pengertian serta mencari alasan yang rasional tentang
pemilihan sasaran dan tujuan perusahaan, serta penetapan batas-batas
kewenangan serta syarat performance yang
diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
|
Directing
|
Pemberian
kewenangan untuk melaksanakan rencana kegiatan yang telah disetujui,
mengadakan monitoring terhadap performance masing-masing individu
maupun kesatuan kerja serta pemilihan langkah-langkah yang perlu untuk
perbaikan performance tersebut.
|
Measuring
|
Mengumpulkan
data keuangan maupun data non-keuangan sebagai dasar untuk pengukuran tingkat
kemajuan yang dicapai seperti yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
|
Controlling
|
Menyediakaninformasi
yang perlu untuk pengambilan kepuasan atau tindak lanjut apabila terjadi
penyimpangan.
|
Perbandingan
dua fungsi dalam table member gambaran keselarasan dan kesamaan fungsi
manajemen dan fungsi anggaran, atau minimal fungsi budget membantu fungsi management
untuk menyediakan informasi yang penting bagi manajemen.
A.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEGIATAN PERBANKAN
Ada satu pertanyaan
yang harus terjawab dalam peran anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan
bank, yakni “sejauh mana anggaran bank mampu memenuhi kebutuhan manajemen bank
dalam perencanaan usahanya?” Jawaban
singkatnya adalah sesungguhnya anggaran itu sendiri merupakan rencana kerja
yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam bentuk satuan uang. Jadi,
sebenarnya anggaran telah membahas kebutuhan manajemen dalam melaksanakan
fungsinya berupa perencanaan, baik jangka pendek (short run), dan jangka panjang (corporate
plan), maupun perencanaan politis, strategis, taktis sampai dengan
perencanaan operasional, kesemuaannya dirumuskan secara terpadu dan sistematis
di dalam anggaran.
Kesamaan, keserasian
dan keselarasan antara anggaran dan fungsi perencanaan tidak berhenti samapi di
situ. Sifat-sifat anggaran juga sejajar dengan sifat-sifat suatu perencanaan
yang baik, seperti diuraikan sebagai berikut:
a.
Perencanaan merupakan anticipator decision making yakni
sesuatu yang dilakukan untuk masa yang akan dating harus telah dipertimbangkan,
dipikirkan, dan diputuskan alternative yang terbaik sebelum kegiatan itu
sendiri dilaksanakan. Dimana letak persamaannya dengan sifat anggaran? Kalau ditinjau
lebih mendalam, ternyata bank budgeting juga
mempunyai criteria seperti sifat perencanaan diatas. Past performance bersama situasi dan kondisi bisnis yang ada pada
saat ini maupun proyeksi masa yang akan
dating dievaluasi secara sistematis untuk melihat berbagai alternative yang
mungkin ada untuk pilihan yang terbaik.
b.
Perencanaan merupakan system of decision, maksudnya suatu
perencanaan tidak dapt dilakukan sepotong-sepotong, karena keberhasilan suatu
badan usaha dalam mencapai sasaran sangat tergantung dari keserasian
pengelolaan masing-masing faktor produksi tersebut dalam suatu keterpaduan.
Bagaimana dengan anggaran? Apakah masih serasi dengan sifat perencanaan yang
kedua ini? Jawabannya masih serasi, dimana anggaran juga merupakan system of decision. Mengapa? Sebab dalam
mekanisme kerja anggaran atau dalam penyusunan anggaran, diawali dengan analisa
SWOT, analisa CRITICAL POINT, dan
analisa keseimbangan faktor-faktor usaha.
c.
Perencanaan bersifat Komprehensif, yaitu
rencana disusun secara lengkap untuk masing-masing jenis kegiatan, dan juga
disusun untuk masing-masing tingkat manajemen. Apakah anggaran juga memenuhi
criteria kegiata sekaligus yang terakhir ini? Jawabannya tentu benar. Sebab
anggaran disusun meliputi segala aspek kegiatan yang ada pada suatu bank untuk
masa yang akan dating. Di samping itu, anggaran juga disusun secara integral,
dengan kata lain anggaran disusun dengan memperhatikan kegiatan usaha yang
menjadi tanggung jawab setiap level manajemen yang ada panda bank yang besangkutan.
Dengan demikian, anggaran akan menjawab semua fungsi perencanaan dari setiap
level manajemen, baik ditinjau dari segi kegiatan usaha secara fisik ataupun
kegiatan usaha secara rupiah (dengan indikasi nominal).
B.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT ORGANIZING
Perencanaan yang jelas
untuk setiap jenis kegiatan usaha yang akan ditempuh oleh suatu bank pada
waktu-waktu yang akan dating, akan sangat membantu bagi manajemen bank yang
bersangkutan didalam menyusun organisasinya. Hal ini dikarenakan alasan sebagai
berikut:
a.
Rencana kerja yang jelas, akan sangat
membantu dalam menentukan bentuk, sifat, maupun struktur organisasi bank yang
bersangkutan. Dalam konteks ini, anggaran akan membantuk manajemen untuk
memperoleh struktur organisasi yang efektif (sangkil) dan efisien (mangkus).
b.
Rencana kerja yang jelas akan membantu
akan memudahkan manajemen dalam menyusun uraian tugas (job description), dan garis kewenangan dan tanggung jawab (line of authority and responsibility)
yang berorientasi pada sasaran yang akan dicapai oleh masing-masing bank.
Setelah job description dan line of authority and responsibility disusun
dengan baik dan ditetapkan, maka pihak manajemen akan lebih mudah memilih dan
menetapkan kualitas dan kuntitas personalia yang akan menduduki masing-masing posisi
dan jabatan dalam struktur organisasi bank. Disinilah peran anggaran akan
kelihatan kembali, dimana anggaran akan membantu pihak manajemen agar terhindar
dari kesalahan dalam memilih personalia baik pada tahapan recruitment maupun pada tahapan training
dan pacement. Akhirnya, dengan
adanya anggaran, akan dapat diperoleh the
right man in the right place.
c.
Rencana yang jelas memungkinkan bank
untuk mengatur Span of Control organsisasi
sedemikian rupa, sehingga beban organisasi dan masing-masing individu dapat
ditentukan secara proporsional, dengan kata lain, tidak ada bagian yang over loaded sedangkan dibagian yang lain terlalu ringan atau over laping
C.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT COMMUNICATING ATAU COORDINATING
Perbankan dikelola
dalam berbagai unit kerja yang berlainan, oleh karena itu antara satu bagian
dengan bagian yang lain, harus ada komunikasi dan koordinasi yang aktif, serta
terorganisir dalam suatu mekanisme anggaran. Pertanyaannya adalah “ Bagaimana
fungsi koordinasi dari anggaran tersebut akan dapat memainkan peranannya di
dalam membantu manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsinya?”
Jawaban pertama adalah
fungsi koordinasi akan terlihat dan tercipta akibat adanya motivasi para
pelaksana di dalam pencapaian target usaha yang tak mungkin akan tercapai tanpa
kerja sama dengan unit kerja yang lain. Kebutuhan akan kerja sama ini akan
mendorong timbulnya komunikasi antara unit-unit kerja yang bersangkutan. Dengan
adanya koordinasi dan komunikasi akan sangat membantu masing-masing pihak di
dalam memecahkan permasalahan.
Kedua, fungsi
koordinasi dan komunikasi akan timbul karena sifat-sifat jasa perbankan itu
sendiri saling terkait. Misalnya kredit, mau tidak mau bank yang bersangkutan
harus memiliki dana yang mencukupi, atau sebaliknya bank perlu mencari dana
apabila ada penyaluran pada earning asset.
Peranan anggaran dalam
kegiatan koordinasi sebenarnya mudah terlihat sejak awal dari penyusunan
anggaran yaitu dalam bentuk perusumasan volume atau target usaha serta
pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja. Selanjutnya
fungsi koordinasi dari anggaran yaitu dalam menjaga tingkat performance masing-masing unit kerja
pada porsi yang telah direncanakan agar tidak terjadi overcapacity di satu sisi dan undercapacity
di sisi yang lain. Pada akhirnya, ketika melakukan evaluasi akan terlihat
init-unit kerja yang mengalami favorable
variance atau unfavorable variance.
D.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT DIRECTING ATAU ACTUATING
Anggaran yang sudah
ditetapkan selanjutnya akan mempunyai kekuatan formal atau kekuatan yuridis
bagi anggota manajemen bank yang bersangkutan untuk dilaksanakan. Anggaran akan
menjadi alat dan wewenang bagi anggota manajemen untuk mencapai sasaran yang
hendak dicapai.
Jadi, anggaran yang
sudah ditetapkan secara formal akan menjadi sumber timbulnya keputusan yang
akan dilakukan oleh setiap tingkat manajemen, baik keputusan yang bersifat
strategis maupun keputusan yang bersifat teknis. Di sisi lain, anggaran juga
bermanfaat bagi manajemen bank dalam menyusun kebijakan strategis dan taktis,
dalam proropsi yang sesuai dengan tingkat manajemen tertentu. Oleh karena itu,
tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa anggaran merupakan kekuatan manajemen
untuk melaksanakan wewenangnya.
E.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT PENGUKURAN PERFORMANCE
Anggaran sebagai alat
pengukuran performance bank dapat
diartikan sebagai anggaran akan menjadi patokan (standard) yang akan dipakai sebagai alat untuk mengukur sejauh mana
unit-unit kerja bank berhasil atau gagal dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing. Besar kecilnya keberhasilan atau kegagalan dari masing-masing
unit kerja akan diukur dari besar kecilnya tingkat variance antara anggaran dengan realisasi kerja.
Daya ketepatan anggaran
sebagai alat pengukur performance suatu
unit kerja sangat tergantung dari ketepatan penyusunan (kualitas) anggaran.
Maka, penyusunan anggaran harus dilakukan secermat mungkin. Di samping itu agar
vaiditas anggaran terjaga, maka anggaran harus dievaluasi kembali, bahkan jika
perlu, dilakukan berbagai adjusment.pengukuran
performance dari suatu unit kerja
melalui naggaran, setidaknya akan memberikan manfaat bagi bank sebagai suatu entity dan bagi masing-masing pribadi
manajemen yang bersangkutan. Berbagai manfaat yang setidaknya dapat diperoleh
adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui evisiensi satu unit kerja
b.
Mengetahui berbagai kebijakan didalam
merealisir suatu anggaran
c.
Mengukur prestasi kerja masing-masing
manajemen untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, mutasi dan lain-lain.
d.
Sebagai umpan balik untuk segala bentuk
perbaikan operasi bank yang bersangkutan.
F.
PERANAN
ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Sebelum masuk dalam
peran anggaran sebagai alat pengawasan, perlu dijabarkan terlebih dahulu tujuan
dari pengawasan itu sendiri, yakni:
a.
Untuk penjagaan dan pengamanan harta
milik bank
b.
Untuk mendorong dicapainya efisiensi
kerja yang baik
c.
Untuk mendorong dipatuhinya kebijakan
yang telah ditetapkan
d.
Untuk memperoleh adanya administrasi
keuangan yang tepat waktu, tepat guna dan teliti.
Lantas, sejauh manakah masing-masing
tujuan pengawasan diatas dapat diwujudkan melalui anggaran? Jawabannya seperti
diuraikan berikut ini:
a.
Pada dasarnya, anggaran itu sendir
merupakan suatu sistem otoritas atas pengeluaran biaya, baik biaya usaha (modal
kerja) maupun untuk biaya investasi. Jadi sebelum dilakukan suatu pembayaran
untuk pengeluaran tertentu, maka pengeluaran tersebut akan terlebih dahulu
dicocokkan dengan mata anggaran yang ada melalui sistem approval yang berlaku.
b.
Sistem anggaran yang berlaku di bank
akan memotivasi adanya sistem administrasi yang baik, berupa pencatatan
pengeluaran biaya ke dalam pos-pos yang sesuai dengan struktur rekeningnya.
c.
Anggaran akan menunjukkan besarnya
pendapatan (revenue) yang seharusnya
diterima oleh bank, sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan.
Konsekuensinya, apabila ada suatu kegiatan usaha yang tidak menghasilkan
pendapatan sebesar angka yang telah dianggarkan, maka akan memancing pihak
manajemen untuk menyelidiki lebih lanjut sebab-sebab terjadinya suatu
penyimpangan tersebut. Dengan demikian, anggaran telah meanjadi alat
perlindungan bagi pendapatan yang seharusnya diterima oleh bank, agar jangan
sampai mengalami kebocoran.
d.
Anggaran akan sangat membantu mengukur
prestasi kerja atau manfat yang diterima, dan mengukur biaya yang seharusnya dikelurakan.
Pengukuran prestasi kerja dan tingkat biaya dilakukan dengan analisa variance. Pendapatan dan biaya yang
diharapkan disebut dengan favorable, sebaliknya
disebut dengan unfavorable. Jadi,
dengan adanya analisa variance akan mendorong para pelaksana di setiap
tingkat manajemen yang belum berprestasi sesuai target anggaran serta mentaati
kebijakan yang telah digariskan oleh top
management.
Jadi,
anggaran dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi problem-problem
potensial yang mungkin timbul di kemudian hari agar dapat dicegah sedini
mungkin dengan pemecahan yang setepat-tepatnya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa anggaran merupakan early
warning system dalam pengendalian jalannya bank.
Comments
Post a Comment